Uji ini untuk menguji perbedaan rata-rata antara dua kelompok data yang
dependen. Misalnya untuk mengetahui apakah ada perbedaan berat badan
sebelum mengikuti proram diet dan berat badan setelah mengikuti program
diet.
Sama seperti uji T independen, uji T dependen memiliki asumsi yang harus dipenuhi, yaitu :
Contoh :
Data sampel terdiri atas 10 pasien pria mendapat obat captoril dengan dosis 6,25 mg. Pasien diukur
tekanan darah sistolik sebelum pemberian obat dan 60 menit sesudah pemberian obat. Peneliti ingin mengetahui apakah pengobatan tersebut efektif untuk menurunkan tekanan darah pasien-pasien tersebut dengan alpha 5%. Adapun data hasil pengukuran adalah sebagai berikut.
1. HIPOTESIS :
Ho : δ = 0 (Tidak ada perbedaan tekanan darah sistolik pria antara sebelum dibandingkan sesudah dengan pemberian Catopril)
Ha : δ ≠ 0 (Ada perbedaan tekanan darah sistolik setelah diberikan Catopril dibanding sebelum diberikan obat)
2. STATISTIK UJI
Uji T dua sampel berpasangan (Uji T Dependen)
Perhitungan :
Diperoleh :
δ : -35 -36 -30 - 37 0 -30 5 - 28 35 -16
δrata-rata = -17,2
S = 23,62
n = 10
= -2,302
Df = n - 1 = 10-1 = 9
Dilihat pada tabel t pada df = 19, t = 2,302 diperoleh Pvalue < 0,0253.
3. KEPUTUSAN
Dengan α = 0,05, maka Pvalue < α, sehingga Ho ditolak
4. KESIMPULAN
Tekanan Darah sistolik setelah pemberian Catopril terbukti bermakna atau signifikan berbeda dibandingkan sebelum pemberian catropil.
Sama seperti uji T independen, uji T dependen memiliki asumsi yang harus dipenuhi, yaitu :
- Datanya berdistribusi normal.
- Kedua kelompok data dependen (berpasangan)
- variabel yang dihubungkan berbentuk numerik dan kategorik (dengan hanya 2 kelompok).
KETERANGAN :
δ = rata-rata deviasi (selisih sampel sebelum dan sampel sesudah)
SDδ = Standar deviasi dari δ (selisih sampel sebelum dan sampel sesudah)
n = banyaknya sampel
DF = n-1
Data sampel terdiri atas 10 pasien pria mendapat obat captoril dengan dosis 6,25 mg. Pasien diukur
tekanan darah sistolik sebelum pemberian obat dan 60 menit sesudah pemberian obat. Peneliti ingin mengetahui apakah pengobatan tersebut efektif untuk menurunkan tekanan darah pasien-pasien tersebut dengan alpha 5%. Adapun data hasil pengukuran adalah sebagai berikut.
Sebelum : 175 179 165 170 162 180 177 178 140 176
Sesudah : 140 143 135 133 162 150 182 150 175
1. HIPOTESIS :
Ho : δ = 0 (Tidak ada perbedaan tekanan darah sistolik pria antara sebelum dibandingkan sesudah dengan pemberian Catopril)
Ha : δ ≠ 0 (Ada perbedaan tekanan darah sistolik setelah diberikan Catopril dibanding sebelum diberikan obat)
2. STATISTIK UJI
Uji T dua sampel berpasangan (Uji T Dependen)
Perhitungan :
Diperoleh :
δ : -35 -36 -30 - 37 0 -30 5 - 28 35 -16
δrata-rata = -17,2
S = 23,62
n = 10
t = δ = - 17,2 = - 17,2 = -17,2
S/√n 23,62/√10 23,62/3,162 7,469
= -2,302
Df = n - 1 = 10-1 = 9
Dilihat pada tabel t pada df = 19, t = 2,302 diperoleh Pvalue < 0,0253.
3. KEPUTUSAN
Dengan α = 0,05, maka Pvalue < α, sehingga Ho ditolak
4. KESIMPULAN
Tekanan Darah sistolik setelah pemberian Catopril terbukti bermakna atau signifikan berbeda dibandingkan sebelum pemberian catropil.
Social Plugin