Statistik Parametrik dan Non Parametrik

Bacaan Selanjutnya ...
Terkadang kita bingung dalam melakukan uji hipotesa/hipotesisi. Nah..sebelum kita lebih jauh melakukan uji, sebaiknya kita mengetahui dulu jenis statistiknya. Statistik itu terbagi dua yaitu statistik Deskriptif dan Statistik Induktif/inferensial.

Statistik Deskriptif adalah statistik yang kegiatannya hanya mendeskripsikan data yang disurvey saja tanpa melakukan generalisasi. Sementara Statistik Induktif/inferensial adalah statistik yang kegiatannya sudah melakukan generalisasi dari sampel ke populasi.

Statistik induktif terbagi menjadi dua lagi yaitu statistik Parametrik dan Non Parametrik. Untuk membedakan keduanya (Parametrik dan Non Parametrik), maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Dalam pengujian hipotesa sangat berhubungan dengan distribusi data populasi yang akan diuji. Bila distribusi data populasi yang akan diuji berbentuk normal/simetris/Gauss, maka proses pengujian dapat digunakan dengan pendekatan uji statistik paramerik. Sedangkan bila distribusi data populasinya tidak normal atau tidak diketahui distribusinya maka dapat digunakan pendekatan uji statistik non paramerik.

Kenormalan suatu data juga dapat dilihat dari jenis variabelnya, bila variabelnya berjenis numerik/kuantitatif bisaanya distribusi datanya mendekati normal/simetris, sehingga dapat digunakan uji statistik paramerik. Bila jenis variabelnya katagorik, maka bentuk distribusinya tidak normal, sehingga uji non-parametrik dapat digunakan. Penentuan jenis uji statistik juga ditentukan oleh jumlah data yang dianalisis, bila jumlah data kecil cendrung digunakan uji non paramerik.

Pada statistik paramerik, pengujian hipotesa dan pengambilan keputusan dipengaruhi oleh beberapa asumsi. yang bila tidak terpenuhi maka validitas hasil penelitian diragukan. Asumsi tersebut adalah (Bhisma Murti, 1996):

  1. Normalitas distribusi populasi.
  2. Independensi pemilihan unit sampel dari populasi
  3. Independensi pengamatan unit observasi
  4. Kesamaan varians jika membandingkan dua atau sejumlah sampel
  5. Variabel diukur paling sedikit dalam skala interval
Namun dalam prakteknya, situasi yang sering muncul tidak memenuhi asumsi yang dimaksud. Oleh karena itu digunakan statistik non-parametrik sebagai alternatif dalam pengujian hipotesis atau pengambilan keputusan.


REFERENSI
  1. Murti, Bhisma. Penerapan Metode Statistik Non Parametrik Dalam Ilmu-ilmu Kesehatan. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 1996.
  2. Sabri, L., Hastono, SP. Statistik Kesehatan.Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers. 2008
  3. Siegel, Sidney. Statistik Non Parametrik Untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 1992.
Tags