Uji Chi square adalah sebuah teknik pengujian yang dapat digunakan untuk menguji apakah frekuensi yang diamati cukup mendekati frekuensi yang diharapkan sehingga mempunyai kemungkinan besar untuk terjadi di bawah H0 atau tolak H0.
Sulit untuk menjelaskannya secara teori dan mungkin juga akan sulit dipahami yang jelas pengertiannya seperti di atas.
Biasanya seorang peneliti menemukan suatu kasus populasi atau objek penelitian dengan frekuensi harapan dan frekuensi amatan.
haha kembali kesitu lagi.
Begini saja, kita misalkan objek penelitian kita adalah tentang perilaku anak-anak.
Kita akan meneliti mengenai cara bermain yang paling sering dilakukan anak-anak dan cara bermain yang tidak umum.
Atau mungkin juga suatu kelompok mahasiswa yang teladan dan mahasiswa yang tidak teladan.
Uji Chi square sangat cocok untuk digunakan dalam melakukan uji bentuk kasus Seperti di atas.
Apakah terbatas hanya dua kategori?
Boleh lebih.
Nanti pelajari saja uji Chi square untuk kasus satu sampel dan dua sampel independen.
Tekniknya adalah termasuk tipe goodness-of-fit.
Artinya bahwa semua tes tersebut dapat digunakan untuk menguji apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kategori yang diamati ( observ) dengan kategori yang diharapkan (espect).
Misalkan dalam kasus ini kita akan meneliti Chi Square untuk kasus dua sampel independen.
Kasus : Kita akan melakukan penelitian mengenai pemain sepak bola dengan tinggi badannya.
Kita akan menguji apakah pemain dengan tubuh tinggi memiliki perbedaan kualitas dengan pemain dengan pemain bertubuh pendek.
Datanya sebagai berikut:
alpha = 0.001
Penyelesaian :
Lihat Video
Rumus:
Hailnya:
Tabel untuk data Espect (E)
Diperoleh :
Chi Square Hitung =10.67
Chi Square Tabel = 13. 38
Apa yang dimaksud Frekuensi Harapan dalam Chi Square?
Sulit untuk menjelaskannya secara teori dan mungkin juga akan sulit dipahami yang jelas pengertiannya seperti di atas.
Biasanya seorang peneliti menemukan suatu kasus populasi atau objek penelitian dengan frekuensi harapan dan frekuensi amatan.
haha kembali kesitu lagi.
Begini saja, kita misalkan objek penelitian kita adalah tentang perilaku anak-anak.
Kita akan meneliti mengenai cara bermain yang paling sering dilakukan anak-anak dan cara bermain yang tidak umum.
Atau mungkin juga suatu kelompok mahasiswa yang teladan dan mahasiswa yang tidak teladan.
Uji Chi square sangat cocok untuk digunakan dalam melakukan uji bentuk kasus Seperti di atas.
Apakah terbatas hanya dua kategori?
Boleh lebih.
Nanti pelajari saja uji Chi square untuk kasus satu sampel dan dua sampel independen.
Bagaimana teknik uji Chi square?
Tekniknya adalah termasuk tipe goodness-of-fit.
Artinya bahwa semua tes tersebut dapat digunakan untuk menguji apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kategori yang diamati ( observ) dengan kategori yang diharapkan (espect).
Contoh Soal Chi Square Untuk Kasus Dua Sampel Independen
Misalkan dalam kasus ini kita akan meneliti Chi Square untuk kasus dua sampel independen.
Kasus : Kita akan melakukan penelitian mengenai pemain sepak bola dengan tinggi badannya.
Kita akan menguji apakah pemain dengan tubuh tinggi memiliki perbedaan kualitas dengan pemain dengan pemain bertubuh pendek.
Datanya sebagai berikut:
Tinggi | Pendek | Total | |
Pemain Inti | 12 | 32 | 44 |
Pemain Cadangan | 22 | 14 | 36 |
Pemain Muda | 9 | 6 | 15 |
Total | 43 | 52 | 95 |
alpha = 0.001
Penyelesaian :
Lihat Video
Rumus:
Hailnya:
Tabel untuk data Espect (E)
Tinggi | Pendek | |
Pemain Inti | 19.9 | 24.1 |
Pemain Cadangan | 16.3 | 19.7 |
Pemain Muda | 6.8 | 8.2 |
Diperoleh :
Chi Square Hitung =10.67
Chi Square Tabel = 13. 38
Social Plugin