ANALISIS KORELASI
Analisis Korelasi membahas tentang derajat keeratan hubungan antar variabel. Dalam tutorial kali ini, kita akan membahas tentang korelasi linear yang terdiri dari tiga variabel, yaitu X1, X2 dan X3. Misalkan datanya ( Ronald E. Walpole. 1995. Pengantar Statistika. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta) adalah :
Analisis korelasi menggunakan MS Excel adalah sebagai berikut :
1. Ketikan data diatas mulai dari sel A1 sampai sel D13 (seperti gambar dibawah).
2. Pilih menu [Data], klik tombol [Data Analysis] pada pojok kanan atas.
3. Pada jendela [Data Analysis], pilih [Correlation], klik [OK], maka akan muncul jendela [Correlation]. Klik kotak kecil merah di sebelah kanan kotak [Input Range] untuk memasukan data variabel X1, X2 dan X3 sekaligus yaitu sel B2 sampai sel D13. Kemudian klik [Output Range] untuk menempatkan hasil analisis. Misalkan hasil analisis akan ditempatkan pada sheet yang sama dengan sheet data, yaitu pada sel F1. Jadi anda harus mengklik kotak kecil merah di sebelah kanan kotak [Output Range] kemudian pilih sel F1. Hasilnya seperti nampak pada gambar berikut :
4. Klik [OK], maka hasil analisis akan nampak seperti disajikan pada gembar dibawah :
5. Dari hasil analisis tersebut dapat dikemukakan :
a. Koefisien Korelasi antara variabel X1 (Column 1) dengan Variabel X2 (Column 2) sebesar -0,3490. Hubungan yang negatif dapat diartikan bahwa meningkatnya nilai X1 akan menurunkan nilai X2.
b. Koefisien Korelasi antara variabel X1 (Column 1) dengan Variabel X3 (Column 3) sebesar 0,8625. Hubungan yang positif dapat diartikan bahwa meningkatnya nilai X1 akan meningkatkan nilai X3.
c. Koefisien Korelasi antara variabel X2 (Column 2) dengan Variabel X3 (Column 3) sebesar -0,2419.
Jika dilihat dari hasil analisis pada tabel di atas, analisis korelasi menggunakan MS Excel tidak diperoleh informasi apakah hubungan antar variabel tersebut bersifat signifikan atau tidak signifikan. Oleh karena itu diperlukan Tabel Nilai Kritis R Pearson untuk membandingkannya dengan nilai R (Koefisien Korelasi Pearson) hasil analisis, sehingga dapat ditarik kesimpulan apakah hubungan antar variabel tersebut signifikan atau tidak signifikan.
Analisis Korelasi membahas tentang derajat keeratan hubungan antar variabel. Dalam tutorial kali ini, kita akan membahas tentang korelasi linear yang terdiri dari tiga variabel, yaitu X1, X2 dan X3. Misalkan datanya ( Ronald E. Walpole. 1995. Pengantar Statistika. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta) adalah :
Analisis korelasi menggunakan MS Excel adalah sebagai berikut :
1. Ketikan data diatas mulai dari sel A1 sampai sel D13 (seperti gambar dibawah).
2. Pilih menu [Data], klik tombol [Data Analysis] pada pojok kanan atas.
3. Pada jendela [Data Analysis], pilih [Correlation], klik [OK], maka akan muncul jendela [Correlation]. Klik kotak kecil merah di sebelah kanan kotak [Input Range] untuk memasukan data variabel X1, X2 dan X3 sekaligus yaitu sel B2 sampai sel D13. Kemudian klik [Output Range] untuk menempatkan hasil analisis. Misalkan hasil analisis akan ditempatkan pada sheet yang sama dengan sheet data, yaitu pada sel F1. Jadi anda harus mengklik kotak kecil merah di sebelah kanan kotak [Output Range] kemudian pilih sel F1. Hasilnya seperti nampak pada gambar berikut :
4. Klik [OK], maka hasil analisis akan nampak seperti disajikan pada gembar dibawah :
5. Dari hasil analisis tersebut dapat dikemukakan :
a. Koefisien Korelasi antara variabel X1 (Column 1) dengan Variabel X2 (Column 2) sebesar -0,3490. Hubungan yang negatif dapat diartikan bahwa meningkatnya nilai X1 akan menurunkan nilai X2.
b. Koefisien Korelasi antara variabel X1 (Column 1) dengan Variabel X3 (Column 3) sebesar 0,8625. Hubungan yang positif dapat diartikan bahwa meningkatnya nilai X1 akan meningkatkan nilai X3.
c. Koefisien Korelasi antara variabel X2 (Column 2) dengan Variabel X3 (Column 3) sebesar -0,2419.
Jika dilihat dari hasil analisis pada tabel di atas, analisis korelasi menggunakan MS Excel tidak diperoleh informasi apakah hubungan antar variabel tersebut bersifat signifikan atau tidak signifikan. Oleh karena itu diperlukan Tabel Nilai Kritis R Pearson untuk membandingkannya dengan nilai R (Koefisien Korelasi Pearson) hasil analisis, sehingga dapat ditarik kesimpulan apakah hubungan antar variabel tersebut signifikan atau tidak signifikan.
Social Plugin