CARA BACA OUTPUT SPSS DESCRIPTIVE FRQUENCIES PEMETAAN RESPONDEN

Bacaan Selanjutnya ...
Posting kali ini saya pengen berusaha melengkapkan hal yang masih dirasa kurang dalam pengolahan data pake SPSS dalam postingan tempo hari. Ini saya tulis juga karena banyak pertanyaan dari teman-teman yang masuk ke email dan BBM saya yang nanyain interpretasi datanya. Karena pertanyaan yang masuk itu-itu aja otomatis jawaban saya juga itu-itu aja, karenanya untuk mengurangi intensitas pertanyaan tersebut (jika tidak mungkin dihilangkan) maka saya berpikir alangkah indahnya jika jawabannya juga saya posting di blog.

Saya bukan orang yang ahli betul dalam urusan statistik, namun sebagai mantan mahasiswa yang pernah belajar dari beberapa buku statistik akibat kepepet masalah skripsi maka saya mencoba berbagi. Jika teman-teman ragu atau kurang ngerti dengan penjelasan saya silahkan dipelajari lebih lanjut di Buku-Buku Statistik.

Kali ini saya menginterpretasikan output SPSS tentang deskriptif frekuensi Pemetaan Responden pada posting saya yang judulnya Mengolah Data Kuesioner dengan IBM SPSS v 20. Sebelum kita interpretasikan datanya, terlebih dahulu kita pahami apa itu descriptive frequency. Descriptive Frequency itu fitur di SPSS yang mampu memberikan informasi tentang seberapa sering sebuah data muncul dengan diberi kriteria tertentu. Adapun output yang akan kita bahas sebagai berikut:
Dari output diatas kita diperlihatkan tabel Statistics pada kolom pertama memberi kita informasi jumlah N (sampel) yang diolah SPSS berdasarkan item-item yang dideskriptifkan yaitu: Umur, Jenis Kelamin, Masa Kerja, Jabatan, Pendidikan Terakhir dan Pelatihan yang masing-masing berjumlah 34 pada baris valid. Kemudian kita akan melihat ada keterangan valid dan missing, Hal ini dikarenakan fitur SPSS memberikan kita peluang untuk menentukan nilai missing (bisa karena tidak dianggap, sengaja dihilangkan atau sebagai toleransi nilai) yang aplicable dalam penelitian experimental. Karena ini bukan penelitian experimental maka variabel diseting no missing value (pengaturan bawaan) jadi misingnya nol. 
Kemudian item-item tersebut dijabarkan lebih rinci dalam tabel-tabel frequency sebagai berikut:

Tabel Frequency pertama kita adalah tentang umur responden. Disini jelas terlihat bahwa ada 18 kategori umur yang di miliki responden, meskipun alangkah lebih baik jika umur ini dibuat dalam bentuk range (misal 25 s/d 30tahun ada berapa gitu). Kolom frequency memperlihatkan jumlah responden dengan kriteria tersebut (contoh disini 31 Tahun terdapat 1 orang). Kolom percent memperlihatkan persentase jumlah tersebut (Kategori 31 Tahun ada 1 orang berarti 1/34 yang artinya 2,9%) begitu seterusnya kebawah. Kemudian adalagi kolom valid percent, ini seperti yang saya bilang tadi,  karena kita tidak perlu mengatur nilai missing maka nilai valid percent-nya sama dengan nilai percent. Lalu terakhir ada kolom cummulative percent, nah ini dipahami aja maksud dari cummulative (artinya penjumlahan dari persentase jumlah diatasnya), disini kita lihat untuk kategori 31 tahun cummulative percentnya 2,9% (0 + 2,9%) lalu kriteria 32 tahun menjadi 8,8% (2,9% + 5,9%) begitu seterusnya sampai 100%.
Tabel Frequency kedua kita adalah tentang  jenis kelamin responden  yang outputnya sebagai berikut:
Dalam tabel frequency kriteria jenis kelamin kita bisa lihat ada 18 orang pria (muncul 18 kali) dalam jumlah responden dan terdapat 16 wanita (muncul 16 kali) sehingga jumlahnya 34 orang. Dikolom percent dan valid percent kita mendapat informasi pria merupakan jumlah dominan dengan 52,9% (18/34 x 100%) sedangkan wanita 47,1% (16/34 x 100%). Kemudian kita lanjut ke Tabel frequency Masa Kerja Responden yang tabelnya sebagai berikut:
Tabel ini memperlihatkan kategori yang cukup beragam tentang masa kerja responden. meskipun harusnya yang seperti2 ini bagusnya dibuat range aja. Penjelasannya juga hampir sama, yaitu kategori 11 Tahun muncul sebanyak 4 kali (artinya ada 4 orang yang masa kerja sudah mencapai 11 tahun) maka persentasenya adalah 11,8% dan seterusnya seperti yang saya bilang sebelumnya. Lalu beralih kita ke Golongan/Jabatan Responden, outputnya sebagai berikut:
Berdasarkan  kriteria Golongan/Jabatan responden ada 8 kategori yang muncul, terlihat bahwa kategori golongan/Jabatan II muncul 2 kali artinya adal 2 orang yang ber golongan II. Maka persentase di kolom percent dan valid percentnya 5,9% (2/34 x 100%) begitu seterusnya seperti yang saya bilang sebelumnya sampai kategori IVb. Kemudian tabel frequency selanjutnya adalah tentang pendidikan terakhir responden. Outputnya sebagai berikut:
Berdasarkan kriteria ini terlihat ada 4 kategori (D3, S1, S2, dan SLTA) yang muncul. kriteria D3 muncul sebanyak 2 kali atau 5,9% dari keseluruhan sampel yang berjumlah 34. Lalu kriteria S1 merupakan yang terbanyak dengan muncul sebanyak 27 kali atau 79,4% dari sampel sehingga cummulative percent menjadi 85,3%. Begitu seterusnya sampai kategori SLTA. Selanjutnya berdasarkan kriteria Pendidikan dan Pelatihan outputnya sebagai berikut:
Disini ada 8 kriteria yang muncul, kriteria pertama responden yang pernah mengikuti diklat 1 kali muncul sebanyak  1 kali juga. jadi persentasenya 2,9%. lalu terdapat data Diklat 14 kali muncul sebanyak 1 kali juga sehingga secara cummulative sudah sebanyak 5,9%. begitu seterusnya sampai kategori yang tidak pernah mengikuti diklat.

Demikian posting kali ini, saya harap bisa memadai dan dapat bermanfaat:)